Selasa, 27 April 2010

Pemanfaatan Tik Dalam pendidikan

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI & INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN OLEH : Kelompok V
DASAR HUKUM PEMANFAATAN TIK
Bab III PASAL 4 AYAT 2 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
“ Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbukadan multi makna.”
2. Bab IV Pasal 19 PP No. 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
“ Proses Pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, inspiratif dan menyenangkan
"Tahun 2007 kita sudah memberikan akses ke lebih dari sepuluh ribu sekolah terutama SMA dan SMK, bahkan SD dan SMP pun sudah mulai online . Semua perguruan tinggi negeri sekarang sudah online dengan Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) dan lebih 100 perguruan tinggi swasta sudah online ," kata Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo usai membuka Simposium Internasional Open, Distance, and E-Learning 2007 di Discovery Kartika Plaza, Kuta, Denpasar, Bali, Rabu (14/11). ARAH & PERKEMBANGAN KEBIJAKAN
meningkatkan kualitas pembelajaran
mengembangkan keterampilan TI (IT skills) yang diperlukan oleh siswa ketika bekerja dan dalarn kehidupannya nanti,
(c) memperluas akses terhadap pendidikan dan Pembelajaran,
(d) menjawab the technological imperative" (keharusan berparpartisipasi dalam TI).
(e) mengurangi biaya pendidikan.
(f) meningkatkan rasio biaya manfaat dalam pendidikan.
Pemanfaatan TI dalam pembelajaran dipercaya dapat:
dari pelatihan ke penampilan
dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja
dari kertas ke “on line” atau saluran
fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja
dari waktu siklus ke waktu nyata.
PENGARUH TIK DALAM PERGESERAN PROSES PEMBELAJARAN :
ISI TAS ANAK SEKOLAH PADA MASA MENDATANG
(1) komputer notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara, (2) Jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kode sekuriti untuk masuk rumah, kalkulator, dsb. (3) Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet, permainan, musik, dan TV, (4) alat-alat musik, (5) alat olah raga, dan (6) bingkisan untuk makan siang. Hal itu menunjukkan bahwa segala kelengkapan anak sekolah di masa itu nanti berupa perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar.
(1) siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru, (2) harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru, dan (3) guru harus memilikio pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencaqpai standar akademik. SYARAT TERWUJUDNYA PEMANFAATAN TIK DALAM PEMBELAJARAN

Kamis, 22 April 2010

Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan

Manfaat TIK dalam Dunia Pendidikan

Pergeseran paradigma dalam pranata pendidikan yang semula terpusat menjadi desentralistis membawa konsekuensi dalam pengelolaan pendidikan, khususnya di tingkat sekolah. Kebijakan tersebut dapat dimaknai sebagai pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada sekolah dalam mengelola sekolah, termasuk di dalamnya berinovasi dalam pengembangan kurikulum dan model pembelajaran.
Otonomi yang luas itu, hendaknya diimbangi dengan perubahan yang berorientasi kepada kinerja dan partisipasi secara menyeluruh dari komponen pendidikan yang terkait. Kondisi ini gayut dengan perubahan kurikulum yang sedang diluncurkan dewasa ini oleh pemerintah, yakni kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Konsekuensi yang harus ditanggung oleh sekolah adalah restrukturisasi dalam pengelolaan sekolah (capacity building), profesionalisme guru, penyiapan infrastruktur, kesiapan siswa dalam proses belajar dan iklim akademik sekolah.
Kebijakan penerapan KTSP dan pemberian otonomi pendidikan juga diharapkan melahirkan organisasi sekolah yang sehat serta terciptanya daya saing sekolah. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan pembelajaran berbasis teknologi informasi yang sangat pesat, hendaknya sekolah menyikapinya dengan seksama agar apa yang dicita-citakan dalam perubahan paradigma pendidikan dapat segera terwujud. Kecenderungan yang telah dikembangkan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran adalah program e-learning. Beragam istilah dan batasan telah dikemukakan oleh para ahli teknologi informasi dan pakar pendidikan. Secara sederhana e-learning dapat difahami sebagai suatu proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet, intranet, ekstranet) dan multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antara pengajar (guru/dosen) dan pembelajar (siswa/mahasiswa). Permasalahan yang dihadapi sekolah saat ini adalah pada tingkat kesiapan peserta belajar, guru, infrastruktur sekolah, pembiayaan, efektifitas pembelajaran, sistem penyelenggaraan dan daya dukung sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis TIK. Lalu, apakah mungkin program e-learning dapat dilaksanakan di sekolah? Ini yang menjadi esensi dari kebermaknaan e-learning di sekolah.